Lanjutan Bekal Pertama: Hati yang Bersih
🔹 Cara Membersihkan Hati:
- Taubat & Istighfar
- Semua manusia pasti berdosa.
- Membersihkan hati dari dosa dengan banyak bertaubat dan beristighfar.
- Amal kebaikan juga dapat menghapus keburukan (QS. Hud: 114).
- Mengatasi Penyakit Hati:
- Sombong → Sadari bahwa semua yang kita miliki (harta, kedudukan, kecerdasan, fisik) hanyalah titipan Allah. Kita berasal dari air yang hina dan akan menjadi bangkai.
- Ujub (Bangga terhadap amal) → Tanyakan: “Siapa yang memudahkan kita beramal?” Jawabannya: Allah. Teliti kualitas amal kita, pasti banyak kekurangan.
- Iri → Sadarilah bahwa semua nikmat datang dari Allah. Dia berhak memberi kepada siapa saja. Iri sejatinya adalah bentuk tidak ridha terhadap takdir Allah.
- Riya → Sangat berbahaya, terutama dalam ibadah haji dan umrah. Ingat bahwa semua ibadah ini harus murni karena Allah.
- Tentang Menampilkan Amal di Media Sosial
- Jika tidak ada kebutuhan syar’i, lebih baik tidak dilakukan.
- Bila tetap ingin berbagi, luruskan niat: Apakah untuk memotivasi orang lain? Atau ingin dipuji?
- Jangan rusak amal sendiri karena riya.
Bekal Kedua: Ilmu yang Sahih
🔹 Pentingnya Ilmu:
- Ibadah tanpa ilmu bisa tertolak (HR. Bukhari & Muslim).
- Dua syarat diterimanya amal: Ikhlas dan Sesuai tuntunan Nabi ﷺ.
🔹 Ilmu yang Perlu Dipelajari Sebelum Haji/Umrah:
- Tuntunan Nabi ﷺ dalam Haji & Umrah
- Agar sesuai sunnah dan diterima.
- Shalat Jenazah
- Banyak dilakukan di Masjidil Haram & Nabawi.
- Ringkasan: FASO (Fatihah, Sholawat, Doa, Salam)
- Fikih Wudhu & Salat di atas Kendaraan
- Terutama saat di pesawat (9 jam perjalanan), mungkin perlu salat di kursi.
- Ilmu tentang Doa yang Baik dan Berkualitas
- Akan dibahas di sesi ke-2.
Bekal Ketiga: Teman dan Rombongan yang Baik
Penting agar perjalanan ibadah nyaman dan kondusif untuk saling menasihati dalam kebaikan.
Syukur alhamdulillah, para jamaah telah memilih travel Nasratul Ummah yang berkomitmen membimbing sesuai sunnah Nabi ﷺ dan memiliki rekam jejak pelayanan ibadah yang baik.
3. Teman Perjalanan yang Baik
Dalam rombongan yang baik, cari teman seperjalanan yang cocok dengan hati.
Pilih teman yang bisa menyemangati untuk ibadah, khususnya saat perjalanan panjang dan melelahkan.
Teman yang dekat akan mempengaruhi diri kita; kita pun mempengaruhi mereka.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Seseorang itu berada di atas agama teman dekatnya, maka hendaklah seseorang melihat siapa yang menjadi teman dekatnya.”
Teman dekat juga akan jadi tempat bertanya pertama, sebelum ke ustadz. Maka, pastikan kita memilih teman yang baik agamanya dan semangat ibadahnya.
4. Jangan Malu Bertanya pada Ustadz
Jika dalam rombongan sudah ada ustadz pembimbing, jangan ragu bertanya.
Ustadz yang ditunjuk biasanya berpengalaman dan mumpuni dalam ilmu dan praktik ibadah Haji & Umrah.
Banyak jamaah rugi karena malu bertanya, padahal permasalahan kecil bisa jadi besar kalau dibiarkan.
Ustadz biasanya sigap dan terbiasa menjawab pertanyaan yang berulang.
Jangan mengandalkan Google; manfaatkan ustadz yang sudah disediakan.
Ingat: “Dengan lisan yang banyak bertanya dan hati yang banyak berpikir.” (Ibn Abbas)
5. Bekal Obat-obatan dan Kesehatan
Siapkan obat-obatan pribadi, terutama untuk penyakit bawaan.
Fisik yang sehat dan bugar akan sangat menunjang kualitas ibadah.
Tawakal itu harus dibarengi usaha, bukan sekadar pasrah tanpa persiapan.
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa burung pun keluar mencari makan, tidak hanya diam menunggu rezeki. Maka, ikhtiar dan tawakal harus seimbang.
6. Bekal Biaya yang Halal dan Cukup
Pastikan bekal biaya kita halal dan mencukupi, baik untuk kebutuhan di tanah suci maupun untuk keluarga yang ditinggalkan.
Harta yang tidak bersih akan menghalangi kemabruran Haji, meski secara hukum tetap sah.
Allah ﷻ itu Thayyib (Maha Baik), dan tidak menerima kecuali yang baik.
7. Bekal Sabar
Ibadah Haji adalah perjuangan yang berat. Dalam hadis, Rasulullah ﷺ menyebut Haji dan Umrah sebagai jihad bagi wanita.
Sabar dibutuhkan dalam tiga hal:
Sabar menjalankan ketaatan, seperti saat tawaf, sai, lempar jumrah, atau berpindah-pindah dalam kondisi lelah.
Sabar meninggalkan maksiat, terutama menjaga pandangan, lisan, dan perilaku. Hati-hati dari melihat yang haram, bergunjing, atau riba.
Sabar menghadapi ujian, baik berupa keterlambatan, kondisi di luar ekspektasi, atau kendala dari pihak travel. Ingat: “Safar itu bagian dari azab.”
8. Bekal Zikir dan Doa-Doa Penting
Hafalkan zikir dan doa-doa utama yang berkaitan dengan Haji dan Umrah.
Zikir akan menenangkan hati dan memperkuat iman selama perjalanan.
Persiapkan dari sekarang agar saat di sana tidak perlu banyak melihat catatan.
🌟 Ingin Haji Sesuai Sunnah dan Penuh Makna?
Nasrotul Ummah Tours & Travel siap mendampingi perjalanan spiritual Anda:
✅ Bimbingan oleh asatidz berkompeten
✅ Manasik dan pembekalan ibadah sesuai tuntunan sunnah Nabi, fikih haji & sampai teknis
✅ Fasilitas hotel bintang 3, 4, dan 5 (Sesuai paket)
✅ Program haji yang tenang, sesuai Sunnah, dan insya Allah penuh keberkahan
📲 Klik untuk Tanya via WhatsApp: wa.me/6281115501195