Ketika Allah menyebut Ka’bah sebagai “rumah-Ku”, itu adalah bentuk idhafah (penyandaran) yang sangat istimewa. Dalam ilmu bahasa Arab, idhafah kepada Allah menjadikan sesuatu itu mulia, agung, dan dihormati.
1. Ka’bah: Rumah Allah
“Baitī” – Rumah-Ku.
(QS. Al-Hajj: 26)
Disebut “baitullah” bukan karena Allah butuh rumah, melainkan untuk menunjukkan kehormatan tempat itu.
Ka’bah adalah pusat spiritual umat manusia. Kemuliaannya diakui oleh Allah sendiri. Maka siapa pun yang menginjaknya—bahkan hanya untuk tawaf—menjadi tamu istimewa Allah.
2. Orang yang Tawaf adalah Tamu Agung
Allah berfirman:
“Fathahhir baiti liṭ-ṭāifīn” – Sucikan rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf.
Lihat betapa tingginya kedudukan orang yang tawaf. Allah memerintahkan penjaga Ka’bah untuk membersihkan rumah-Nya demi kenyamanan mereka yang mengelilinginya.
Ini menunjukkan bahwa orang yang tawaf dimuliakan oleh Allah.
- Orang yang menjaga Ka’bah, dihormati.
- Orang yang datang ke Ka’bah, dimuliakan.
- Bahkan yang hanya mengelilinginya, diprioritaskan.
Imam Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa idhafah (penyandaran) ini membuat hati manusia terpikat.
“Idofat kepada Allah membuat hati dunia mencintai, rindu, dan terikat padanya.”
(Ibnul Qayyim)
3. Fungsi Utama Hati: Mencintai Allah
Syekh Ibn Taimiyyah rahimahullah menegaskan:
“Hati itu diciptakan untuk mencintai Allah. Itulah fitrah yang Allah tanamkan kepada hamba-Nya.”
Fungsi hati bukan hanya untuk berpikir atau merasa, tapi fungsi utamanya adalah mencintai Allah.
🧠 Mata untuk melihat
👂 Telinga untuk mendengar
🖐 Tangan untuk berbuat
💓 Hati untuk mencintai Allah
Maka jangan gunakan hati untuk:
- Mencintai dunia secara berlebihan
- Terikat pada maksiat
- Tertipu oleh kesenangan sesaat
Gunakan hati untuk mencintai apa yang Allah cintai:
- Allah ﷻ
- Rasulullah ﷺ
- Para nabi dan shalihin
- Orang tua dan keluarga dalam kadar syariat
4. Cinta adalah Penggerak Utama Ibadah
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setiap anak lahir dalam keadaan fitrah…”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Fitrah itu adalah mencintai Allah. Karena itu, cinta kepada Allah adalah pendorong terbesar dalam beribadah.
Menurut Ibn Taimiyyah, tiga penggerak hati untuk mendekat kepada Allah adalah:
- Mahabbah (cinta)
- Khauf (takut)
- Raja’ (harap)
Semua harus ada. Tapi yang paling kuat adalah cinta.
📌 Perbedaan Tiga Penggerak:
Penggerak | Keterangan |
---|---|
Cinta (mahabbah) | Penggerak paling kuat, abadi di dunia dan akhirat |
Takut (khauf) | Muncul karena kesadaran akan dosa dan adzab |
Harap (raja’) | Muncul karena rahmat dan janji kebaikan dari Allah |
Di akhirat, takut dan harapan akan hilang, tapi cinta tetap abadi. Di surga, kenikmatan terbesar adalah melihat wajah Allah, bukti cinta sejati yang tak pernah padam.
Kesimpulan
- Ka’bah adalah rumah Allah, dan penyebutan “rumah-Ku” menjadikan tempat ini sangat mulia.
- Orang yang tawaf adalah tamu agung yang dihormati langsung oleh Allah.
- Fungsi utama hati adalah untuk mencintai Allah.
- Dalam tawaf, hadirkan cinta, takut, dan harapan, namun cinta adalah penggerak tertinggi.
- Di akhirat, hanya mahabbah (cinta kepada Allah) yang akan terus hidup dan membahagiakan.
Catatan Praktis saat Tawaf:
💡 “Hadapkan hati kepada Allah, bukan hanya badan. Hadirkan rasa cinta, bukan sekadar putaran. Jangan kalah dengan lelah, jangan sibuk dengan dunia. Anda sedang menjadi tamu rumah Allah.”