Memahami Hakikat Ibadah Haji: Menyatukan Amalan Lahir dan Batin

You are currently viewing Memahami Hakikat Ibadah Haji: Menyatukan Amalan Lahir dan Batin

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan ketenangan di dalam hati orang-orang beriman agar mereka bertambah iman di atas keimanan mereka. Dan milik Allah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh.
Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada beliau, keluarga, para sahabat, dan seluruh umat yang mengikuti beliau dengan baik hingga hari kiamat.

Menghidupkan Ruh Ibadah Haji

Ikhwati fillah, para calon tamu Allah yang dimuliakan oleh-Nya.
Kita kembali bertemu untuk menghidupkan ruh dari amalan ibadah haji. Karena apa yang sebelumnya telah kita pelajari tentang tata cara umrah—dari ihram di miqat, talbiyah, thawaf, sa’i, hingga tahallul—semua itu baru sebatas amalan lahiriah.

Sering saya sampaikan bahwa seluruh perintah Allah dalam ibadah selalu mengandung dua unsur: zahir dan batin. Seperti dalam shalat—berdiri, ruku, i’tidal, sujud—itu zahirnya. Namun hati juga harus ikut shalat.

Jangan Hanya Menggerakkan Tubuh, Hati Pun Harus Hadir

Lalu bagaimana cara kita menghayati makna yang diucapkan oleh lisan kita dalam ibadah? Jawabannya, kedua unsur—lahir dan batin—harus berjalan bersamaan, termasuk dalam umrah. Jangan hanya tubuh yang bertalbiyah, thawaf, sa’i, dan tahallul, sementara hati tidak ikut. Akibatnya, umrah menjadi hambar dan tidak berbekas.

Banyak orang yang setelah pulang dari umrah atau haji merasa tidak puas, ingin kembali. Bukan hanya karena rindu, tapi karena ingin memperbaiki kualitas ibadahnya yang lalu. Karena ketika ibadah hanya dilakukan secara fisik saja, tanpa diikuti oleh hati, maka ruh ibadah itu tidak akan terasa.

Menghayati Amalan Hati Saat Umrah

Kita telah membahas bagaimana seharusnya hati terlibat saat mengenakan ihram, saat bertalbiyah, dan selama perjalanan menuju Masjidil Haram. Dalam setiap langkah, ada dimensi ruhiyah yang harus kita hadirkan.

Meskipun penjelasan sebelumnya dilakukan secara daring melalui Zoom setelah Isya, di kesempatan ini kita akan melanjutkan pembahasan tentang tawaf, dan bagaimana mengkondisikan hati agar lebih khusyuk saat melakukannya.

Lima Keutamaan Ka’bah dalam Al-Qur’an

Sebelum membahas tawaf lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu keagungan Ka’bah sebagai tempat tawaf. Allah Ta’ala telah menjelaskan lima keutamaan Ka’bah dalam satu ayat Al-Qur’an, yaitu dalam Surah Ali Imran ayat 96-97:

“Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun untuk manusia adalah yang di Bakkah (Makkah), yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam. Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang nyata (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya, dia aman.”
(QS. Ali Imran: 96–97)

Lima poin keutamaan Ka’bah dalam ayat tersebut adalah:

  1. Rumah pertama yang dibangun untuk manusia.
  2. Penuh keberkahan (mubarakan).
  3. Petunjuk bagi seluruh alam (hudan lil ‘alamin).
  4. Memiliki tanda-tanda yang nyata, seperti Maqam Ibrahim.
  5. Tempat yang memberikan rasa aman bagi siapa saja yang memasukinya.

Penjelasan Imam Ibnu Qayyim tentang Keutamaan Ka’bah

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah, dalam kitab Bada’iul Fawaid, menjelaskan ayat ini dan menyebutkan bahwa Ka’bah memiliki lima sifat agung, yang menjadikannya rumah Allah paling utama di muka bumi.


Penutup

Semoga dengan memahami makna dan ruh dari setiap amalan dalam ibadah haji, khususnya thawaf di sekitar Ka’bah yang agung, kita bisa lebih menghadirkan hati dalam setiap gerakan ibadah. Karena ibadah yang diterima bukan hanya yang dikerjakan secara fisik, tetapi yang juga disertai kehadiran hati yang tunduk dan ikhlas kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke sesama calon jamaah haji dan umrah agar semakin banyak yang memahami makna terdalam dari setiap ibadah yang dilakukan.
Untuk informasi seputar manasik haji, kunjungi website kami atau hubungi kontak resmi kami.

Insya Allah bersambung ke Bagian 2

Leave a Reply